SHALAWAT WAHIDIYAH MELEBURKAN SEMUA GOLONGAN

Bismillaahir Rahmaanir Rahiim

Assalamualaikum warahmatullahi wa barakatuh

SHALAWAT WAHIDIYAH MELEBURKAN SEMUA GOLONGAN 


Bag. 1 

Tulisan ini adalah menyambung bahasan sy pada tulisan sebelumnya yg menjelaskan nama Al Ghouts secara ruhani, yg terbentuk pada tiga sosok. 

Yg pada awalnya tulisan itu hanya Wa pribadi sy kpd pak Ahmad Dimyathi . 

Dan sy tidak menyangka kalau tulisan sy tsb di tanggapi sangat serius oleh pak dim, dan beberapa teman lain, hingga ada yg menghubungi sy secara pribadi mengenai hal itu. Maka dgn itu, tergerak lah sy utk membuat uraian yg lebih perlahan lahan lg mengenai AL-GHOUTS secara maknawi.

Jika pada tulisan sblm nya, sy merampungkan al ghouts, dan berfokus pada sosok fisik secara lahir. 

Maka di tulisan ini,  adalah mengenali AL-GHOUTS secara maknawi hingga tercapai penerapan Lil Ghouts Bil Ghouts Insya Allah.! 

Saudaraku seperjuangan semua... 

Dalam sebuah hadits Rasulullah Saw bersabda  ummat Islam di akhir zaman terpecah 73 golongan , dan hanya satu yg selamat.

Rasulullah Saw bersada:

وَإِنَّ بَنِي إِسْرَائِيلَ تَفَرَّقَتْ عَلَى ثِنْتَيْنِ وَسَبْعِينَ مِلَّةً وَتَفْتَرِقُ أُمَّتِي عَلَى ثَلَاثٍ وَسَبْعِينَ مِلَّةً كُلُّهُمْ فِي النَّارِ إِلَّا مِلَّةً وَاحِدَةً قَالُوا وَمَنْ هِيَ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ مَا أَنَا عَلَيْهِ وَأَصْحَابِي

“Sungguh Bani Israel telah  terpecah di atas 72 millah. Umatku akan terpecah di atas 73 millah. Semua di neraka, kecuali satu millah.” Mereka berkata, “Siapa, ya Rasulullah?” Beliau bersabda, “Apa yang aku dan para sahabatku berada di atasnya.” (HR at-Tirmidzi).

Memang setiap ajaran kebaikan dlm agama ini tentu merasa sebagai yg selamat itu. 

Di sini sy tidak mau membahas yg mana yg selamat.

Krn justru pertanyaan nya pada 73 itu bukan yg mana yg selamat, tapi pertanyaan nya adalah kenapa kita harus bergolongan hingga kita terpecah..? 

Maka krn seluruh yg 73 itu saling mengklaim sebagai satu yg selamat itu, maka pertanyaan nya, adakah diantara sekian banyak golongan itu, adakah yg sifat dan karakter nya dan cara kerjanya, seperti mau menyatukan seluruh golongan.? 

Krn jika kita sudah terlanjur berpecah, jika kita sudah saling mengklaim sebagai yg selamat,  maka berarti kita tidak perlu lg mencari yg mana yg selamat, krn semua juga sedang mengakui sebagai yg selamat. 

Yg menjadi pertanyaan adalah, adakah diantara mereka yang seperti, mau mengakurkan, seperti mau menyatukan seluruh perpecahan itu ?? 

Jika itu ada.. maka dialah yg satu itu !! 

Krn petunjuk dr Rasulullah Saw, dgn kalimat "hanya satu yg selamat" adalah sebuah isyarat yg bermakna di balik semua golongan yg ada.

Isyarat, yg memerintahkan kita utk meneliti lebih dlm, tentang kondisi saat ini. Dan bukan hanya sekedar saling klaim dan menyalahkan st sama lain. 

Sy mengakui, bahwa ini hanyalah sebuah penafsiran saja.. ini adalah sebuah pemikiran sj, maka bisa sj di sini sy terkesan seperti terlalu menonjol utk sebuah "kecurigaan " sy pribadi..! 

Namun.... jika menurut pembaca penafsiran sy ini tidak ada salahnya, maka mungkin ada baiknya saudara bisa ikuti penafsiran ini.! 

Seperti yg sy sebut td,  jika kondisinya semua mengaku sebagai yg selamat itu, maka pertanyaan yg mana yg selamat sudah tidak relevan lagi.. 

Krn itu hanya akan semakin merenggangkan retakan yg sudah ada. 

Pertanyaan yg lebih pantas utk kondisi ini adalah, kenapa harus bergolongan ?? 

Jika kita buka sejarah, secara singkat dpt kita simpulkan, bahwa golongan terbentuk bermula dr seorang tokoh. Yg kemudian di ikuti sejumlah orang.  Dan semakin menyebar dr wkt ke wkt. 

Terjadi nya perbedaan, adalah krn ada yg sependapat atau tidak sependapat dgn tokoh tsb.  

Dan begitu lah seterusnya. Hingga banyak tokoh tokoh yg menjadi cikal bakal sebuah golongan atau aliran ! 

Maka seiring berjalannya waktu, kemudian sifat ananiyyah manusia semakin berkembang dan berpecah menjadi dua. Ego individual dan ego sektoral.

Ego pribadi, dan ego kelompok atau golongan. 

Hal ini terbangun kuat hingga tanpa sadar menjadi terwarisi dr generasi ke generasi. Hingga tradisi yg terbentuk dr ego sektoral itu sudah membentuk menjadi sebuah "keyakinan kelompok" pada generasi selanjutnya. 

Maka jika dgn kita menyadari, sejarah terbentuknya golongan, 

Maka terjawablah sudah, pertanyaan kenapa kita harus bergolongan.

Yg ternyata itu adalah sebuah sifat manusiawi yg suka berkumpul dan ada perbedaan di antara mereka. 

Maka munculah pertanyaan selanjutnya, 

Mungkin kah terjadi persatuan ?? 

Jika berkumpul dan berbeda adalah sifat dasar manusia, lalu mungkinkah terjadi persatuan??

Ya.. setelah kita menyadari itu maka dgn mudah kita jawab, tidak mungkin..! Krn bahkan perbedaan di kalangan ummat Islam adalah Rahmat Allah. 

Lalu, salahkan jika ada sekelompok orang yang sifatnya mau menyatukan seluruh kelompok yg berbeda? 

Utk menjawab ini , mari kita lihat seluruh ajaran Islam ini, mari kita lihat seluruh pesan yg di tinggalkan rasulullah. 

Jika seluruh ajaran Islam perintah dan larangannya, berikut seluruh pesan yg di tinggalkan Rasulullah, bisa di ikuti seorang manusia dgn utuh, maka bukan kah dia menjadi manusia yang sempurna?? 

Padahal di satu sisi rasulullah sebut khilaf dan salah adalah sifat dasar manusia, maka mungkin kah ada manusia yg sempurna?? 

Manusia tidakkan mungkin menjadi sempurna, krn selain Rasulullah Saw, tidak ada manusia yang maksum (terpelihara dr dosa) namun ajaran islam ini secara keseluruhan mengarahkan manusia kpd pribadi yg sempurna, sekalipun tidakkan bs sempurna.!! 

Begitulah kelompok yg berbeda beda, sekalipun perbedaan adalah sifat dasar manusia, namun kita tetap di anjurkan bersatu..!

Dan mungkin ada sekelompok orang yg cara kerjanya adalah ingin menyatukan seluruh perbedaan yg ada, sekalipun persatuan seutuhnya tidakkan mungkin terjadi.! 

Saudara ku semua...

Sy sudah membuat persamaannya, agar mendekatkan pemahamannya, antara ruh islam ini yg ingin menyempurnakan sosok manusia,

Dan ruh sebuah kelompok yg bermula dr seorang tokoh yg ingin menyatukan seluruh manusia.!

Ruh itu lah di sebut Al-GHOUTS. 

Al Ghouts yg berarti penolong,  adalah himmah  (keinginan) yg sangat kuat utk menyatukan dan menolong manusia.

Yg merupakan sifat asli dr Rasulullah Saw yg menyimpan Nur Muhammad. 

Bahsan ini akan sy sambung pada tulisan selanjutnya insyaallah.

(Zaky Hanafi)

---

KOMENTAR :

Chev Koeswara ... 

Chev Koeswara : Membaca tulisanmu, seperti membaca dongeng bro, Akumu terlihat masih tinggi, ketika kau duduk dibangku malaikat, seolah2 kau tdk kenal setan, saran bro jgn ambil tempat duduk Allah, sementara kita masih kebingungan mencari tempat duduk untuk kita...hihihi

Zaky Hanafi : Ok bg Chev Koswara

Abg mau ku tuntas kan ?? Ok bg.. beberapa komentar kita sebelum nya aku selalu menyederhanakan... Maka ini

Ku jawab sampai tuntas...!!!!

jika memang harus di jawab :

Sebelum nya ku perkenalkan. bang checev koswara ini adalah anak dr seorang tuan guru thoriqoh samaniyyah di sebuah wilayah di Sumatra Utara.

Org tua beliau termasuk yg di tuakan di tempat nya.

Bng chev. Sebagai org jahat, aku sudah sangat sering dpt protes yg senada ky reaksi abg. Dan aku sudah sangat hafal itu.!

Maka ini ku jawab.!!

1. Bedanya ilmu dgn nasehat...

Sebagian besar setiap aku bicara ataupun menulis itu aku bicara berdasarkan dan utk ilmu bukan nasehat..!!

Krn bukan kapasitas ku menasehati org...!

Contoh nasehat adalah ky komentar abg itu termasuk nasehat. Dan aku sangat takut menasehati org..!

Kalau Bicara ilmu, seandainya org sedang mabuk tuak pun di tanya sm dia apa hukumnya minum tuak. Maka dia wajib jawab haram..!

Sekalipun saat itu dia sedang meminumnya..!

(Itu ilmu)

Tapi si peminum tuak tidak boleh menasehati org, jgn minum tuak kalau dia sendiri adalah peminum tuak.

(Itu bedanya ilmu dan nasehat)

Dan selama ini itu selalu ku jaga. Aku hampir tidak berani menasehati org.

Tapi jika di tanya sama ku mengenai ilmu. Apapun kondisi ku, itu ku jawab sepengetahuan ku.!

2. Aku tergabung dlm sebuah kelompok spiritual, yg sebahagian besar tulisan ku bertujuan kesitu..!

Dan kebanyakan tulisan ku.(termasuk ini)

Berdasarkan permintaan, dan di tunggu..!!

Maka sejujurnya aku bingung. Kenapa abg yg sewot??

3. Mengenai saran abg yg berbau nasehat.

Aku sudah memiliki guru. Dan tidak butuh nasehat tambahan.!!

4. Maaf jika semua tulisan ku membuat abg yg maha suci dan berilmu mu tinggi merasa terusik.

Aku tidak merasa mengusik siapapun, namun melihat reaksimu seperti nya aku mnjadi sebuah gangguan utk org org seperti abg.!

5. Aku adalah pendosa (sampai skrg)

Namun tema pembicaraan sedang tidak membicarakan dosa sipenulis ataupun si pembaca.! Lalu ilmu dr mana abg yg menyoroti dosa org??

6. Jika manusia harus sempurna dulu baru boleh bicara ilmu, maka berarti kita harus nunggu malaikat..!

Krn selagi yg bicara manusia, maka tetap dpt mu celah kesalahannya.

7. Pesan ali bin abi Tholib.

Perhatikan apa yg dia sampaikan, jgn perhatikan siapa yg menyampaikan.

Maka berdasarkan itu, gugurlah abg di mata ku sebagai org yg berilmu, krn abg terus memperhatikan siapa yg menyampaikan.,!!

8. Seandainya yg abg pertanyakan adalah materi yg sedang di bahas.

Pasti aku suka,!

Tapi syg nya abg dtg sebagai hakim, yg ingin mendakwa terpidana.

Maka dgn segala hormat sy minta maaf kpd mu yg maha berilmu tinggi..!

Dan akupun bingung, penilaian dr mana abg dpt hingga abg nilai aku mengambil tempat duduk Allah. Krn aku sama sekali tidak ada memvonis org..

Malah hal itu ku dptkan dr mu , dr komentar mu semua yg maha menentukan suci kotor nya bathin manusia.

Lalu siapa skrg yg mau mengambil tempat duduk Allah ?

9. Selama ini aku selalu menyederhanakan jawaban,

Namun abgbyg sudah terselimuti dgn keagungan dan kesucian itu, tidak merasa walau sudah di sentil.

Maka berarti harus di tuntaskan, jika memang harus begitu.

Kutuntaskan sampai akar...!!

Nyonya Hamdan

Zaky Hanafi mantap.pande x kau y zek.

Chev Koeswara : Apa yg sedang kau pikirkan Zaki...???

Knp tempat dudukmu goyang tidak seindah teori yg dirimu ucapkan dengan praktek kenyataan....

Selagi otakmu tdk kau penggal prasaanmu seperti menyentuh dinding neraka...kau tdk akan pernah kenal dengan dia...

Jwpan yg dirimu berikan jgnkan tuntas malah beserak dan mengambang...

Zaky Hanafi : Nyonya Hamdan nggak kak.. he he he

Zaky Hanafi : Ok bg pembicaraan selesai !

Selebihnya urusan kita masing masing dgn "dia."

Chev Koeswara : Tdk ada yg pernah dimulai, kenapa harus diselesaikan..

Ajari aku bagai mana cara mengurus diri kita masing2...

Campakkan cepat keakuanmu...kalau kau ingin bicara tentang langit...

Krn tdk ada satu biji jarahpun yg dapat bergerak tanpa seizin Allah...Lalu bagai kita mengurus diri kita dengan dia...? Kan salah lagi, Aku lagi...AKU lagi, aku faham dan mengerti yg kuberikan ini adalah kotoran..agar tumbuhan ditanahmu yg subur tdk layu sebelum berbuah hihihi

Zaky Hanafi : Chev Koeswara  terimakasih kasih... Abg yg sudi terus mengingatkan dosaku...

Aku pasti jd ga bs lupa itu, dan terimakasih.., aku jd ga merasa suci sendiri dgn kebanggaan ku sendiri..

Aku suka org ky abg.. krn ada yg terus memperhatikan dosa ku..

Aku mengartikan itu sebagai bentuk perhatian Allah utk ku.., yg terus menunjukkan cerminan...

Terimakasih.., krn yg lebih kutakutkan merasa suci sendiri dgn semua kebaikan yg di nilai sendiri.. sementara dosa di anggap angin lalu sj.

Dan itu lebih kutakutkan dr pd dosa jahat..

Terimakasih bg chev... Alhamdulillah

Chev Koeswara : Istilah pepatah kepala menyuruk ekor melilit...manusia tdk akan mau menyalahkan dirinya sendiri, dan biasanya anti kritik... saran buat dirimu Zaki...kalau mau menyelam jgn dipermukaan Laut, Krn masih tersengat rasa panasnya sinar matahari...

Kalau masih panas baca solawat kalau itu bisa membuat dingin...

Tapi perlu diingat kalau memang mau di ingat sholawat bukan cahaya apalagi es batu yg bisa mendinginkan...

Zaky Hanafi : hmmm... Hehehe iya bg chev kata kata terakhir abg itu perlu di uji materi sesuai ilmunya...

Chev Koeswara : Ada pula tamu ini jaki...Abang tdk perlu minta maaf samamu, dan kau jgn pernah marah apalagi merasa direndahkan....

Berlari kau mengejarnya ketika kita jumpa di finis, ngopi kita, tertawa2 sambil kentut2, dan bahagia Krn sebenarnya kita bukan berlomba untuk memperebutkan piala....

Tetapi bahagia ketika tidur apalagi terjaga selalu bersamaNya...

Disitulah Islam itu bersatu...bukan hanya sekedar cerita atau teori bersatu apalagi merasa ingin menyatukan...

Bersatunya apabila hati kita semua mengingat Dia

Zaky Hanafi : oh iya ok bg..

Tapi aku bukan pelakunya, dr persatuan yg sedang di bahas di status.!

Aku hanya pengamat dan menafsirkan fenomena yang ada..

Ok bg. Makasih.

Zaky Hanafi : bg chev, aku minta izin. Pihak internal wahidiyyah mau meng abadikan tulisan ku yg postingan ini berikut komentar nya termasuk komentar abg..

Krn emang biasa begitu sebelum nya abg juga kan udah pernah ku kasih link tulisan ku yg di pindahkan ke blog kemarin.

Dirjo Sasongko :

Dirjo Sasongko : Heemm...sepertinya ini cocok untuk diskusi ..siapa tau dpt mutiara terpendam dari kata per kata..

Zaky Hanafi : yg tenang akan bs mendapatkan yg bening..

Dirjo Sasongko : betul...

Orang belajar ilmu sagat banyak bang tapi yg bisa menyampaikan dg mudah di pahami audien itu Sedikit...

Zaky Hanafi :  namun... Sangat sangat berat. Sangat berat...

Apa lg wilayah yg di bebankan sm ku adalah wilayah perbatasan...

Wilayah yg sering bergesekan berbagai pihak..

Ini sangat berat... Allahuakbar...

Krn Yg lebih penting , aku harus menunjukkan kebaikan budi pekerti, selain hanya sekedar kebenaran sebuah argumen..

Sementara di saat yg sama tanggapan dan reaksi bermacam macam bukan sj dr pihak luar... Bahkan dr pihak dlm sendiri..!

Bukan sj dr org awam yg sinis.. bahkan dr org org yg berilmu..

Allahuakbar

Zaky Hanafi

Mas Yanto Suyanto Bibit Unggul mana btg hidung nya..

Ngambek ya..??

Dirjo Sasongko : ga masalah di perbatasan paling pinggir sekalipun...itu baik sekali buat pejuang..

Proses itu lebih berharga dari pada hasil bang....

Yg berhasil tanpa melalui proses itu yaaa begitu lahhh...

Dirjo Sasongko ; wonge sibuk sama bibit jeruknya...mengejar target berkelimpahan kebahagiaan 2027...🤣🤣

Zaky Hanafi :  iya... Hehehe

Perjalanan lebih nikmat dr pd tujuan nya

Zaky Hanafi : udah ky Indonesia aja ya.. menuju Indonesia emas. 2045 😁😁

Dirjo Sasongko

Zaky Hanafi iyo...kan Billah

Suyanto Bibit Unggul

Zaky Hanafi tutup tahun kejar 1 M bang biar nanti bisa road show ke Medan dengan pak Dirjo Sasongko

Zaky Hanafi

Suyanto Bibit Unggul ok... Mantap..

-------

782 - SHOLAWAT WAHIDIYAH TEMPATNYA UMAT MANUSIA BERSATU DI AKHIR ZAMAN

SHALAWAT WAHIDIYAH DAN TERJEMAHANNYA

ألصَّـلَوَاتِ الوَاحِـدِيَّةِ

SHALAWAT WAHIDIYAH

SHALAWAT WAHIDIYAH BERFAIDAH MENJERNIHKAN HATI DAN MA’RIFAT BILLAH WA RASUULIHI SAW.

BOLEH DIAMALKAN SIAPA SAJA, BAIK LAKI-LAKI, PEREMPUAN, TUA, MUDA

DARI ALIRAN ATAU GOLONGAN DAN BANGSA MANAPUN JUGA, TIDAK PANDANG BULU.

F A F I R R U U   I L A L L A A H  –  LARILAH KEMBALI KEPADA ALLAH

CARA PENGAMALAN

1.      Harus niat semata-mata mengabdikan diri, beribadah kepada Allah dengan ikhlas tanpa pamrih, serta memulyakan dan mencintai Nabi Muhammad saw. maka dalam pengamalannya supaya benar-benar merasa dihadapan beliau Nabi saw (istihdlor) disertai adab (tata krama) sepenuh hati, ta’dzim (memulyakan), mahabbah (mencintai) semurni-murninya.

2.      Untuk tahap awal, diamalkan selama 40 hari berturut-turut sesuai dengan bilangan/aurod mujahadah dibawah ini dalam sekali duduk. Boleh pagi, siang, sore atau malam hari. Boleh juga diamalkan selama 7 hari berturut-turut , akan tetapi bilangan/aurod mujahadah 40 hari dilipatgandakan sepuluh kali lipat.

3.      Setelah mengamalkan 40 hari / 7 hari, bilangan/aurod mujahadah boleh dikurangi sebagian atau seluruhnya. Akan tetapi lebih utama jika diperbanyak. Boleh mengamalkan sendiri-sendiri, akan tetapi berjama’ah dengan keluarga atau masyarakat satu kampung lebih dianjurkan. Bagi kaum wanita yang sedang “berhalangan” cukup membaca shalawatnya saja, jadi tidak usah membaca surat Fatihah. Untuk bacaan “Fafirruu.....dst”. dan “Waquljaa .... dst”. Boleh dibaca sebab disini dimaksudkan sebagai do’a.

4.      Bagi yang belum bisa mengamalkan seluruhnya (belum hafal) boleh membaca bagian-bagian mana yang sudah didapat terlebih dahulu, misalnya membaca Fatihahnya saja, atau kalimat nida’ “Yaa Sayyidii Yaa Rasuulallah” diulang berkali-kali selama kira-kira sama waktunya kalau mengamalkan seluruhnya (+ 30 menit) kalau itupun belum mungkin, boleh berdiam selama waktu itu, memusatkan hati dan segenap perhatian kehadirat Allah Tuhan yang maha Esa, memulyakan dan menyatakan rasa cinta semurni-murninya dengan istihdlor kepada junjungan kita nabi besar Muhammad saw.

AJARAN WAHIDIYAH

Disamping mengamalkan shalawat wahidiyah ini, supaya berusaha melatih hati dengan “LILLAH BILLAH dan LIRRASUL BIRRASUL serta berusaha melaksanakan YUKTI KULLA DZII HAQQIN HAQQAH dengan prinsip TAQDIIMUL AHAM FAL AHAM TSUMMAL ANFA’ FAL ANFA’

Pengertian :

LILLAH         :     Segala amal perbuatan apa saja, baik yang hubungan langsung kepada Allah dan Rasul-Nya, maupun yang hubungannya didalam masyarakat, dengan sesama makhluk pada umumnya, baik yang wajib, yang sunnah atau yang mubah, asal bukan perbuatan yang merugikan / bukan perbutan yang tidak diridhoi Allah (ma’siat), maka melaksanakannya supaya disertai niat dan tujuan untuk mengabdikan diri kepada Allah Tuhan yang maha Esa dengan ikhlas tanpa pamrih. LILLAHI TA’ALA. LAA ILLAAHA ILLALLAH (tiada tempat mengabdi selain kepada Allah). WAMAA KHALAQTUL JINNA WAL INSA ILLA LIYA’ BUDUUNI (Tiada Aku (Allah) ciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku) (QS. Adz Dzariyat-56).

BILLAH        :     Menyadari dan merasa senantiasa, kapan dan dimanapun berada, bahwa segala sesuatu termasuk gerak-gerik dirinya lahir batin adalah diciptakan dan dititahkan Allah Tuhan yang maha mencipta, jangan sekali-kali merasa, lebih-lebih mengaku bahwa diri kita ini memiliki kakuatan dan kemampuan. LAA HAULA WALA QUWWATA ILLA BILLAH (Tiada daya dan kekuatan melainkan atas titah Allah semata / Billah)

LIRRASUL   :     Disamping niat mengabdikan diri / beribadah kepada Allah (Lillah) seperti diatas, didalam segala tindakan dan perbuatan apa saja, asal bukan perbuatan yang tidak diridhoi Allah (ma’siat), bukan perbuatan yang merugikan, supaya juga disertai niat mengikuti jejak tuntunan Rasulullah saw. YAA AYYUHAL LADZIINA AAMANUU ATHI’ULLAAHA WA ATHI’URRASUULA WALAA TUBTILUU A’MAALAKUM (Wahai orang-orang yang beriman (Billah), taatlah kepada Allah (Lillah) dan taatlah kepada Rasul (Lirrasul), dan janganlah kamu merusakkan amal-amal kamu sekalian. QS. Muhammad-33)

BIRRASUL   :     Disamping sadar Billah seperti diatas, supaya juga menyadari dan merasa bahwa segala sesuatu termasuk gerak-gerik kita lahir dan batin (yang diridhoi Allah) adalah sebab jasa Rasululloh saw. WAMAA ARSALNAAKA ILLA RAHMATAN LIL ‘AALAMIN (Dan tiada Aku (Allah) mengutus engkau yaa Muhammad melainkan rahmat bagi seluruh alam. Al Anbiya – 107).

Penerapan Lillah-Billah dan Lirrasul-Birrasul seperti diatas adalah merupakan realisasi dalam praktek hati dari dua kalimat syahadat, 

ASYHADU AN LAA ILAAHA ILLALLAH WA ASYHADU ANNA MUHAMMADAN RASUULULLAH.

YUKTI KULLA DZII HAQQIN HAQQAH : Mengisi dan memenuhi segala bidang kewajiban. Melaksanakan kewajiban disegala bidang tanpa menuntut hak. Baik kewajiban-kewajiban terhadap Allah wa Rasulihi saw. maupun kewajiban-kewajiban dalam hubungannya didalam masyarakat disegala bidang dan terhadap makhluk pada umumnya.

TAQDIIMUL AHAM FAL AHAM TSUMMAL ANFA’ FAL ANFA’ : 

Didalam melaksanakan kewajiban-kewajiban kita supaya mendahulukan yang lebih penting (Ahammu). Jika sama-sama pentingnya supaya dipilih yang lebih besar manfaatnya (Anfa’u). Hal-hal yang berhubungan kepada Allah wa Rasulihi saw, terutama yang wajib harus dipandang “Ahammu” (lebih penting). Dan hal-hal yang manfaatnya dirasakan juga oleh orang lain atau umat masyarakat pada umumnya harus dipandang “Anfa’u” (lebih bermanfaat).

SHALAWAT WAHIDIYAH dan AJARAN WAHIDIYAH sudah diijazahkan secara mutlak oleh mu’alifnya. Siapa saja dan dari manapun memperolehnya telah diberi izin mengamalkan dan menerapkannya. Bahkan dianjurkan supaya disiarkan kepada masyarakat luas tanpa pandang bulu dengan ikhlas dan bijaksana.

Disiarkan oleh :

YAYASAN PERJUANGAN WAHIDIYAH

DAN PONDOK PESANTREN KEDUNGLO

=====

PENGAMALAN SHALAWAT WAHIDIYAH

1.     Marilah segenap perhatian kita pusatkan menghadap Allah swt. Tuhan yang maha Esa, dan merasa benar-benar dihadapan junjungan kita nabi besar Muhammad Rasululloh saw. dengan adab ta’dzim (memulyakan) dan mahabbah (mencintai) semurni-murninya.

2.     Niat semata-mata mengabdikan diri “beribadah” kepada Allah dengan ikhlas tanpa pamrih apapun juga, Lillah. Dan niat mengikuti jejak tuntunan Rasulullah saw, Lirrasul.

3.     Marilah kita sadari bahwa kita bisa melakukan ini semua adalah semata-mata atas titah Allah, Billah, dan karena syafa’at atau jasa Rasulullah saw., Birrasul.

4.     Mari kita mengakui dengan jujur bahwa kita penuh dosa dan banyak berbuat dzalim, baik kepada Allah wa Rasuulihi saw., kepada orang tua dan keluarga, kepada umat masyarakat serta kepada makhluk pada umumnya. Sangat membutuhkan sekali maghfirah (ampunan) dan taufiq hidayah Allah swt., syafa’at dan bimbingan Rasulullah saw., serta barakah, karamah, nadhrah dan do’a restu Ghautsu hadzaz Zaman wa a’waanihi wa saairi auliyaa ahbaabillahi ra.

5.     Seluruh pengamalan kita haturkan sebagai hadiah penghormatan kepada junjungan kita kanjeng nabi besar Muhammad saw., kepada Ghautsu Hadzaz zaman dst., dan lain-lain jika dikehendaki, (cukup dalam batin).

( AUROD/BILANGAN MUJAHADAH 40 HARI )

إِلىَ حَضْرَةِ سَـيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلىَ الله ُعَلَيْهِ وَسَلَّمَ   ألْفَاتِحَةْ ! ( 7  x  )

ILAA HADLRATI SAYYIDIINAA MUHAMMADIN SHALLALLAAHU ‘ALAIHI WASALLAM, AL FAATIHAH. (Membaca surat Fatihah 7 x )

وَإِلىَ حَضْرَةِ غَوْثِ هَذَاالزَّمَانِ وَسَآئِرِ أَوْلِيَآءِ اللهِ رَضِيَ الله ُتَعَالىَ عَنْهُمْ  ألْفَاتِحَةْ ! ( 7  x  )

ILAA HADLRATI GHAUTSI HADZAZ  ZAMAN WA A’WAANIHI WASAAIRI AULIYAAILLAAHI RADLIYALLAAHU TA’ALAA ‘ANHUM, AL FAATIHAH. (Membaca surat Fatihah 7 x )

أَللّهُمَّ يَاوَاحِدُ يَاأَحَدْ، يَاوَاجِدُ يَاجَوَادْ، صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلىَ سَـيِّدِنَا محَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا محمّدْ، فيِ كُلِّ لَمْحَةٍ وَّنَفَسٍ بِّعَدَدِ مَعْلُوْمَاتِ اللهِ وَفُيُوْضَاتِهِ وَأَمْدَادِهِ. ( 100 X )

ALLAAHUMMA YAA WAAHIDU YAA AHAD. YAA WAAJIDU YAA JAWAAD. SHALLI WASALLIM WABAARIK ‘ALAA SAYYIDINAA MUHAMMADI’W WA’ALAA AALI SAYYIDINAA MUHAMMAD. FII KULLI LAMHATIW WANAFASIN BI’ADADIM BI’ADADI MA’LUUMAATILLAAHI WAFUYUUDHAATIHI WA AMDAADIH. ( 100 X )

Yaa Allah, Tuhan Maha Esa, yaa Tuhan Maha Satu, yaa Tuhan Maha Menemukan, yaa Tuhan Maha Pelimpah, limpahkanlah shalawat salam barokah atas junjungan kami kanjeng nabi Muhammad dan atas keluarga kanjeng nabi Muhammad pada setiap kedipnya mata dan naik turunnya nafas sebanyak bilangan segala yng Allah maha mengetahui dan sebanyak kelimpahan pemberian dan kelestarian pemeliharaan Allah.

أللّهُمَّ كَمَا أَنْتَ أهْلُهْ، صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلىَ سَـيِّدِنَا وَمَوْلاَنَا وَشَفِيْعِنَا وَحَبِيْـبِنَا وَقُرَّةِ أَعْيُنِنَا محَمَّدٍ صَلىَّ الله ُعَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَمَ هُوَ أَهْلُهْ، نَسْأَلُكَ اللّهُمَّ بِحَقِّهِ أَنْ تُغْرِقَنَا فىِلُجَّةِ بَحْرِ اْلوَحْدَةْ، حَتىَّ لاَنَرَى وَلاَنَسْمَعَ وَلاَنَجِدَ وَلاَنُحِسَ وَلاَنَتَحَرَكَ وَلاَنَسْكُنَ إِلاَّ بِهَا، وَتَرْزُقَنَا تَمَامَ مَغْفِرَتِكَ يَآأَلله وَتمَاَمَ نِعْمَتِكَ يَآأَلله وَتمَاَمَ مَعْرِفَتِكَ يَآأَلله وَتمَاَمَ مَحَبَّتِكَ يَآأَلله وَتمَاَمَ رِضْوَانِكَ يَآأَلله، وَصَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِه وَصَحْبِهْ، عَدَدَمَآ أَحَاطَ بِهِ عِلْمُكَ وَأَحْصَاهُ كِتَابُكَ بِرَحمْتِكَ بَآأَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ وَاْلحَمْدُ ِللهِ رَبِّ اْلعَالَمِيْنَ.  ( 7 X )

ALLAAHUMMA KAMAA ANTA AHLUH. SHALLI WASALLIM WABAARIK ‘ALAA SAYYIDINAA WAMAULAANAA WASYAFII’INAA WAHABIIBINAA WAQURRATI A’YUNINAA MUHAMMADIN SHALLALLAAHU ‘ALAIHI WASALLAMA KAMA HUWA AHLUH. NAS-ALUKALLOOHUMMA BIHAQQIHI AN TUGHRIQONA FII LUJJATI BAHRIL WAHDAH. HATTA LAA NAROO WALAA NASMA’AA WALAA NAJIDA WALAA NUHISSA WALAA NATAHARRAKA WALAA NASKUNA ILLA BIHAA. WATARZUQANAA TAMAAMA MAGHFIRATIKA YAA ALLAAH, WATAMAAMA NIKMATIKA YAA ALLAAH, WA TAMAAMA MA’RIFATIKA YAA ALLAAH, WA TAMAAMA MAHABBATIKA YAA ALLAAH, WATAMAAMA RIDHWAANIKA YAA ALLAAH. WASHOLLI WASALLIM WABAARIK ‘ALAIHI WA’ALAA AALIHI WASHAHBIH, ‘ADAADAMAA AHAATHOBIHI ‘ILMUKA WA AHSHAAHU KITAABUK. BIRAHMATIKA YAA ARHAMAR RAAHIMIIN. WALHAMDULILLAAHI RABBIL ‘AALAMIN.  ( 7 X )

Yaa Allah, sebagaimana keahlian ada pada-Mu, limpahkanlah shalawat salam barakah atas junjungan kami, pemimpin kami, pemberi syafa’at kami, kecintaan kami dan buah jantung hati kami, kanjeng nabi Muhammad Saw. yang sepadan dengan keahlian beliau, kami bermohon kepada-Mu yaa Allah dengan hak kemulyaan beliau, tenggelamkanlah kami dalam pusar dasar samudera keesaan-Mu sedemikian rupa, sehingga tiada kami melihat, tiada kami mendengar, tiada kami menemukan, taiada kami merasa, tiada kami bergerak dan taiada kami berdiam melainkan senantiasa merasa dalam samudera tauhid-Mu dan kami bermohon kepada-Mu ya Allah, limpahkanlah kami ampunan-Mu yang sempurna yaa Allah, nikmat karunia-Mu yang sempurna yaa Allah, sadar ma’rifat kepada-Mu yang sempurna yaa Allah, cinta kepada-Mu dan kecintaan-Mu yang sempurna yaa Allah, ridha kepada-Mu serta memperoleh ridha-Mu yang sempurna yaa Allah. Dan sekali lagi yaa Allah, limpahkanlah shalawat salam barakah atas beliau kanjeng nabi dan atas keluarga serta sahabat beliau sebanyak bilangan yang diliputi oleh ilmu-Mu dan termuat dalam kitab-Mu, dengan rahmat-Mu yaa Tuhan maha pengasih lagi maha penyayang dan segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam.

يَآشَافِعَ اْلخَلْقِ الصَّلاَةُ وَالسَّـلاَمُ  #   عَلَيْـكَ نُوْرَالْخَلْقِ هَـادِيَ اْلأَنَمُ

وَأَصْــلَهُ وَرُحَـهُ أَدْرِكْـنِى            #   فَقَـدْ ظَلَمْـتُ أَبَـدًا وَّرَبِّـنِى

وَلَيْـسَ لِى  يَاسَـيِّدِى سِوَاكَا       # فَإِنْ تَرُدَّ كُنْـتُ  شَخْصًا هَالِكَا

( 3 X )

YAA SYAAFI’AL KHALQISH SHALAATU WASSALAAM          #       ‘ALAIKANUU RALKHALQI HAADIYAH ANAAM

WA ASHLAHU WARUUHAHU ADRIKNII                                     #       FAQADH DHALAMTU ABADAW WARABBINII                            

WA LAISA LII YAA SAYYIDII SIWAAKAA                                  #       FAIN TARUDDDA KUNTU STAKH SHANHAALIKAA

( 3 X )

Duhai kanjeng nabi pemberi syafa’at makhluk, kepangkuanmu shalawat salam kusanjungkan. Duhai cahaya makhluk pembimbing manusia.

Duhai unsur dan jiwa makhluk, bimbing, bimbing dan didiklah diriku, sungguh aku manusia yang dhalim selalu.

Tiada arti diriku tanpa engkau duhai pemimpin kami,  jika engkau hindari aku, akibat keterlaluan berlarut-larutku, pastilah, pasti aku akan hancur binasa.

يَا سَـيِّدِى   يَارَسُـوْلَ اللهْ( 7 X )  

YAA SAYYIDII YAA RASUULALLAH  ( 7 X )

Duhai pemimpin kami, duhai utusan Alloh

يَآأَيُّـهَااْلغَـوْثُ سَـلاَمُ اللهِ    #    عَلَيْـكَ رَبِّــنىِ  بِإِذْنِ اللهِ

وَانْظُرْ إِلَيَّ سَـيِّدِى  بِنَـظْرَةِ   #    مُوْصِـلَةٍ لِّلْحَضْـرَةِ اْلعَلِـيَّةِ

( 3 X )

YAA AYYUHAL GHAUTSU SALAAMULLAAH           #           ‘ALAIKA ROBBINII BI-IDZNILLAAH

WANDUR ILAYYA SAYYIDII BINADZRAH                   #           MUUSHILATIL LILHADHRATIL ‘ALIYAH

( 3 X )

Duhai Ghautsu (Penolong) Zaman, kepangkuanmu salam Allah kuhaturkan, bimbing dan didiklah diriku dengan idzin Allah.

Dan arahkan pancaran sinar nadhrahmu kepadaku duhai pemimpin kami, dengan (sinar) radiasi batin yang mewusulkan aku sadarr kehadirat maha luhur Tuhanku.

يَآشَافِـعَ اْلخَلْـقِ حَبِيْـبَ اللهِ        #    صَلاَتُـهُ عَلَيْـكَ مَعْ سَـلاَمِهِ

ضَلَّتْ وَضَلَّتْ حِيْلَتىِ فىِ بَلْدَتِى  #    خُذْ بِـيَدِىْ يَاسَـيِّدِىْ وَاْلأُمَّةِ

( 3 X )

YAA SYAAFI’AL KHALQI HABIBALLAAHI                       #           SHALAATUHU ‘ALAIKA MA’SALAAMIHI

DHALLAT WADHALLAT HILLATII FII BALDAATII               #           KHUDZBIYADII YAA SAYYIDII WAL UMMATI

( 3 X )

Duhai kanjeng nabi pemberi syafa’at makhluk, duhai kanjeng nabi kekasih Allah, kepangkuanmu shalawat salam Allah kusanjungkan. Jalanku buntu, usahaku tak menentu, cepat, cepat, cepat raihlah tanganku duhai pemimpin kami, tolonglah diriku dan dan seluruh umat ini.

يَا سَـيِّدِىْ   يَارَسُـوْلَ اللهْ  ( 7 X )

YAA SAYYIDII YAA RASUULALLAH  ( 7 X)

Duhai pemimpin kami, duhai utusan Alloh

يَآرَبَّنَا اللّـهُمَّ صَـلِّ سَـلِّمِ        #    عَلىَ محَـمَّدٍ شَفِيْـعِ اْلأُمَـمِ

وَاْلآلِ وِاجْعَلِ اْلأَنَامَ مُسْرِعِيْن  #    بِالْوَاحِـدِيَّةِ لِرَبِّ اْلعَـالَمِيْن

يَآرَبَّنَا اغْفِرْ يَسِّرِافْتَحْ وَاهْـدِنَا   #        قَـرِّبْ وَأَلِّفْ بَيْـنَنَا يَارَبَّنَـا

( 3 X )

YAA RABBANALLAAHUMMA SHALLI SALLIMI                 #           ‘ALAA MUHAMMADIN SYAFII’IL UMAMI

WAL AALI WAJ’ALIL ANAAMA MUSRI’IIN                          #           BILWAAHIDIYATI LIRABBIL ‘AALAMIIN

YAA RABBANAGHFIR YASSIRIFTAH WAHDINAA             #           QARRIB WA ALLIF BAINANAA YAA RABBANAA

 ( 3 X )

Yaa Tuhan kami yaa Allah, limpahkanlah shalawat dan salam atas kanjeng nabi Muhammad pemberi syafa’at umat dan atas keluarga beliau dan jadikanlah umat manusia cepat-cepat lari, lari kembali mengabdikan diri dan sadar kepada Tuhan semesta alam.

Yaa Tuhan kami, ampunilah dosa-dosa kami, permudah segala urusan kami, bukakanlah hati dan jalan kami, dan berilah petunjuk kepada kami, pererat persaudaraan dan persatuan diantara kami, yaa Tuhan kami.

أَللّهُمَّ بَارِكْ فِيْمَا خَـلَقْتَ وَهـذِهِ اْلبَلْـدَةْ يَآأَلله، وَفىِ هذِهِ اْلمجُاَهَدَةْ يَآأَللهْ( 7 X ) 

ALLAAHUMMA BAARIK FIIMAA KHALAQTA WAHADZIHIL BALDAH YAA ALLAAH,

WA FII HADZIHIL MUJAAHADAH YAA ALLAAH  ( 7 X )

Yaa Allah, limpahkanlah barokah didalam segala makhluk yang engkau ciptakan dan didalam negeri ini yaa Allah, dan didalam mujahadah ini yaa Allah.

إِسْــتِغْرَاقْ !

ISTIGHRAAQ !

( Diam, tidak membaca apa-apa. Segenap perhatian lahir dan batin, fikiran dan perasaan dipusatkan hanya kepada Allah. Tidak ada acara selain ALLAH ! )

(Jika berjama’ah, aba-aba untuk istighraq hanya dilakukan oleh imam)

ألفاتحة !

AL FAATIHAH  1 X  

( Membaca surat Fatihah 1 x kemudian membaca do’a dibawah ini )

بِسْـمِ اللهِ الرَّحمْنِ الرّحِيْمِ

BISMILLAAHIR RAHMAANIR RAHIIM.

Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang.

أللّهُمَّ بِحَقِّ إسْمِكَ اْلأَعْظَمْ، وَبِجَاهِ سَـيِّدِنَا محمّدٍ صَلَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمْ وَبِبَرَكَةِ غَوْثِ هَذَاالزَّمَانِ وَأَعْوَانِهِ وَسَآئِرِ أَوْلِيَآئِكَ يَآأَلله، يَآألله، يَآألله رَضِيَ اللهُ تَعَلَى عَنْهُمْ( 3 x )  .

ALLAAHUMMA BIHAQQISMIKAL A’DHAM WABIJAHI SAYYIDIINAA MUHAMMADIN SHALLALLAAHU ‘ALAIHI WASALLAM WABIBARAKATI GHAUTSI HADZAZ ZAMAN WA A’WAANIHI WASAAIRI AULIYAAIKA YAA ALLAAH, YAA ALLAAH, YAA ALLAAH RADHIYALLAAHU TA’AALAA ‘ANHUM ( 3 x ).

Yaa Allah dengan hak kebesaran-Mu, dan dengan kemulyaan serta keagungan kanjeng nabi Muhammad saw. serta dengan barakahnya Ghautsu hadzaz Zaman (penolong pada zaman ini) wa a’wanihi (dan para pembantunya) serta segenap para wali kekasih-Mu yaa  Allah, yaa Allah, yaa Allah, semoga Allah yang maha luhur meridhoi mereka.

بَلِّغْ جَمِيْعَ اْلعَالَمِيْنَ نِدَآءَنَا هَذَا وَاجْعَلْ فِيْهِ تَأْثِيْرًا بَلِيْغاً( 3 x ) 

BALLIGH JAMII’AL ‘AALAAMIN NIDAA ANAA HAADZAA WAJ’AL FIIHI TA’TSIRAM BALIIGHAA  ( 3 x ).

Sampaikanlah seruan kami ini kepada jami’al ‘alamin (seluruh alam) dan letakkanlah kesan yang merangsang (untuk berjuang) didalamnya.

فَإِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌ، وَبِاْلإِجَابَةِ جَدِيْرٌ( 3 x ) 

FAINNAKA ‘ALAA KULLI SYAI-IN QADIR WABIL IJAABATI JAADIIR  ( 3 x ).

Maka sesungguhnya Engkau maha Kuasa berbuat segala sesuatu dan maha Ahli memberi ijabah.

فَفِـرُّوْآإِلَىاللهِ( 7 x )  

FAFIRRUU ILALLAAH  ( 7 x )

Larilah kembali kepada Alloh

وَقُلْ جَآءَ اْلحَقُّ وَزَهَقَ اْلبَاطِلْط إِنَّ اْلبَاطِلَ كَانَ زَهُوْقاً( 3 x ) 

WAQULJAA-ALHAQQU WAZAHAQAL BAATIL INNAL BAATHILA KAANA ZAHUUQAA !  ( 3 x )

Dan katakanlah (wahai Muhammad), apabila perkara yang haq (benar) telah datang maka musnahlah perkara yang batal. Sesungguhnya perkara yang batal itu pasti musnah.

ألْفَاتِحَةْ !

AL FAATIHAH  1 X  ( Membaca surat Fatihah 1 x)

selesai.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ORANG YANG PERNAH MENJADI NO SATU DI INDONESIA PUN MENJADI PENGAMAL SHOLAWAT WAHIDIYAH

PERNYATAAN GUS DUR DALAM ACARA MUJAHADAH KUBRO DI PONPES JEDUNGLO KEDIRI