BARU KAMU ORANG PERTAMA KALI YANG TASLIM DAN MEMANGGIL SAYA DENGAN SEBUTAN ROMO YAHI, BAGAAIMANA CERITANYA ?"

810 - KISAH N PETUAH INSPIRATIF  WA 082226668817

BARU KAMU ORANG PERTAMA KALI YANG TASLIM DAN MEMANGGIL SAYA DENGAN SEBUTAN ROMO YAHI, BAGAAIMANA CERITANYA ?"


( Kisah ini barusan tadi di dawuhkan oleh Kanjeng Romo Kyai Abdul Madjid Ali Fikri Ra dlm Acara Peringatan 1000 hri wafat Beliau Qs wa Ra. ).

Setelah Mbah Yahi Abdul Madjid Ma'roef Mu'allif Sholawat Wahidiyah Qs wa Ra Ghouts Fii Zamanihi wafat, semua orang pada bingung termasuk kami (penulis), masalahnya  siapa sebenarnya pengganti dan penerus KEPEMIMPINAN Beliau Mbah Yahi Abdul Madjid Ma'ruf Qs wa Ra, baik kepemimpinan secara lahiriyyah maupun batiniyyah (AL-GHOUTS) sesudah Mbah Yahi Qs wa Ra wafat.

Akhirnya ketika itu, atas hasil keputusan/kesepakatan musyawarah keluarga nDalem Mbah Yahi Qs wa Ra, musyawarah keluarga yg d pandegani Mbah Nyai Sofiyah Madjid Ra tsb. memutuskan, menetapkan bahwa tampuk kepemimpinan Perjuangan Wahidiyah secara umum dan Pondok Pesantren Kedunglo, secara penuh  diserahkan kepada putra kinasih lelaki pertama Mbah Yahi Qs wa Ra yakni KH. Abdul Latif Madjid Ra, yang dIumumkan secara resmi  dan langsung oleh Bapak AF Baderi selaku Ketua I PSW Pusat waktu itu,  sesaat sebelum pemakaman Mbah Yahi Qs wa Ra.

Walau demikian saat itu tidak sedikit orang yang belum taslim, masih kasak kusuk, masih meragukan kemampuan beliau, bahkan ada yg tidak mau bergabung dan tidak  mau mengakui beliau sebagai pemimpin Perjuangan Wahidiyah pengganti dan penerusnya MBAH YAHI Abdul Madjid Ma'ruf  Mu'aalif Sholawat Wahidiyah QS WA RA. 

Hal ini nampak sekali dengan cara orang-orang PSW Pusat dan para pengamal wahidiyah pada umumnya memanggil beliau, yang masih memakai sebutan Gus Latif bukan sebutan penghormatan Kyai Abdul Latif Madjid atau Romo KH. Abdul Latif Madjid.

Sementara di Kedunglo masih dalam suasana berduka dan berkabung, diributkan situasi dan kondisi Pusat dengan wafatnya Mbah Yahi Qs wa Ra dan masih adanya keraguan sebagian orang-orang pengamal (PERSONIL PSW  PUSAT DAN LAINNYA) terhadap kepemimpinan pengganti dan penerusnya Mbah Yahi Abdul Madjid Ma'ruf  Qs wa Ra. yakni Romo KH. Abdul Latif Madjid Ra seperti yang diumumkan dan diploklamirkan sebelum pemakaman tsb diatas. 

Di Temon Karangrejo Tulungagung Mbah KH.  Abdul Madjid Ma'ruf Mu'allif Sholawat Wahidiyah Qs wa Ra yang belum lama wafat mendatangi Mbah Dimyathi secara yaqodhotan. 

Kepada Mbah Dimyathi, Mbah Yahi Qs wa Ra memberi "TUGAS BERAT AGAR MENUMPAS DAN MENGHALANG-HALANGI ORANG-ORANG YANG AKAN MERONGRONG KEWIBAWAAN KEPEMIMPINAN ROMO YAHI ABDUL LATIF MADJID DENGAN TEMPO 15 HARI". 

Untuk melaksanakan tugas itu Mbah Dimyathi dibekali aneka macam senjata oleh Mbah Yahi Abdul Madjid Ma'ruf Mu'allif Sholawat Wahidiyah Qs wa Ra saat itu.

Setelah ada delapan jam Mbah Dimyathi berbincang-bincang dengan Mbah Yahi  Abdul Madjid Ma'ruf Qs wa Ra, Mbah Dimyathi  merasakan ada keanehan. Mbah Yahi Qs wa Ra kok tidak sholat dalam hatinya bertanya, padahal waktu dhuhur dan asar sudah terlewati. Pikir Mbah Dimyathi tanpa menyadari kalau  Mbah Yahi Qs wa Ra sebenarnya sudah wafat beberapa hari yang lalu. 

Akhirnya Mbah Dim memberanikan diri bertanya kepada Mbah Yahi Qs wa Ra : "Panjenengan nopo mboten kondor (apa tidak pulang) Romo ?". 

"Tidak. Jawab Mbah Yahi. "Saya tidak pulang dulu, saya akan membetulkan lampu disini biar terang. Kamu besok  pergilah ke utara (maksudnya ke Kedunglo) matur sama Kyai Latif ya".

Esok paginya, Mbah Dimyathi sowan kepada Romo Yahi Latif. 

Dan saat itu juga Mbah Dim memanggil beliau dengan sebutan gelar penghormatan  "ROMO YAHI".

"BARU KAMU ORANG PERTAMA KALI YANG TASLIM DAN MEMANGGIL SAYA DENGAN SEBUTAN ROMO YAHI, BAGAAIMANA CERITANYA ?", Tanya Romo Yahi Latif minta penjelasan Mbah Dimyathi.

"Mbah Yahi saja memanggil panjenengan dengan sebutan Kyai Latif, apalagi hanya saya Romo". Jawab Mbah Dimyathi polos n jujur, 

Yang akhirnya Mbah Dim menjelaskan secara kronologis dan lengkap rawuhnya Mbah Yahi Abdul Madjid Ma'ruf Mu'allif Sholawat Wahidiyah Qs wa Ra secara yaqodhotan/ ruhani/sepiritual dan memberikan tugas yang diembannya dari Mbah Yahi Qs wa Ra agar matur panjenengan  : 

"TUGAS BERAT AGAR MENUMPAS DAN MENGHALANG -HALANGI ORANG-ORANG (GEROMBOLAN YG MBALELO red.) YANG AKAN MERONGRONG KEWIBAWAAN KEPEMIMPINAN PANJENENGAN ROMO YAHI ABDUL LATIF MADJID DENGAN TEMPO 15 HARI".

Oo,  ngoten nggeh Mbah Dim, monggo jenengan ewangi .... jawab Romo Yahi Abdul Latif Madjid Ra Pimpinan Umum Perjuangan Wahidiyah dan Pondok Pesantren Kedunglo saat itu !.  

"PADA SUATU SAAT, BELIAU KANJENG ROMO KYAI RA JUGA PERNAH MENCERITAKAN KPD KAMI TTG KETASLIMAN DAN KETULUSAN HATI ALMARHUM MBAH DIMYATHI Temon TULUNG AGUNG DLM BERHIDMAH NDEREK KEPADA KANJENG ROMO YAHI RA DLM PERJUANGAN WAHIDIYAH WAKTU ITU, MURNI GAK KECAMPURAN, GA ADA PAMRIH APAPUN, MATURNYA MBAH DIM SAAT ITU SAMBIL NDODOK-2 DAN MENANGIS".

Kami matur Beliau saat itu, dlm sejarah Perjuangan Wahidiyah orang yg pertama kali Taslim dan memanggil Panjenengan Romo Yahi adalah Mbah Dimyathi Tulungagung serta dlm hati kami berbicara, KISAH TSB DIKISAHKAN KEMBALI BELIAU SEBENARNYA TUK TARBIYYAH DIRI KAMI sekeluarga, maka kami ingin bisa mencontoh seperti KETASLIMAN DAN ketulusan hati Mbah Dimyathi Tulungagung dlm Perjuangan Wahidiyah, seperti yg dikehendaki Beliau Ra, "Sepi ing pamrih rame ing gawe, MURNI ora kecampuran Linnafsi Binnafsi, tanpa tendensi apapun, taslim, makmum hanya madep manteb, "TUHU", sendiko dawuh sang Guru Besar sejati, Guru Ruhani Ghoutsu Hadzaz Zaman Ra, tanpa ada kasak kusuk, kusuk kusak walaupun hanya dlm hati, tidak mengeluh dan kami masih punya harapan n berniat nderek hidmah Beliau Ra tanpa mengharapkan gajian dan imbalan bulanan dari Perjuangan Wahidiyah". AAMIIN !.

Yang awal-2 dulu waktu  itu, beliau Romo Yahi belom dipanggil oleh para pengamal dengan sebutan gelar penghormatan  "Kanjeng ( Sayyid ) Romo Yahi Abdul Latif Madjid Ra ....".

Yaa Sayyidii Yaa Ayyuhal Ghouts !.

[ DITULIS DAN DIPOSTING OLEH AHMAD DIMYATHI, S.Ag ].

-----

I'LAN / INFORMASI

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh  

Diinformasikan  mulai Peringatan 1000 Hari wafatnya Hadrotul Mukarrom Kanjeng Romo KH. Abdul Latif Madjid Qs wa Ra maka di mulai Penyebutan terhadap Pengasuh Perjuangan Wahidiyah dan ponpes Kedunglo Al munadhoroh  adalah :

"Hadrotul Mukarrom Kanjeng Romo Kiyai Abdul Madjid Ali Fikri Ra.

Demikian informasi yang kami sampaikan ... mksh jazaa kumulloh ...

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mbah Yahi : "Kalo Sy Sudah Tidak Ada, Ikut Aja Wahidiyah ( Al-Ghouts)

SAMBUTAN YANG MULIA PRESEDEN RI, BAPAK Ir. H. JOKO WIDODO

BERTEMU KANJENG ROMO KH. ABDUL LATIF MADJID RA SECARA ROHANI SEBELUM MENGENAL SHOLAWAT WAHIDIYAH# TU SEBAGIAN BAROKAH N KAROMAH BELIAU RA YG DITAMPAKKAN...