KEDAHSYATAN, KEAJAIBAN DAN ASROR KALIMAT NIDAK ROSUL "YAA SAYYIDII YAA ROSUULALLOH"
Maka metode yang paling praktis yang digali n ditemukan dari ilmu Wahidiyah oleh seorang Al-Gouts Fii Zamanihi yang perpangakat MUJADDID untuk MEMBANGKITKAN KEKUATAN YANG TAK TERBATAS TSB, YAITU :
01. Harus Istighrog / Hening / Nol (Kosong) / Lebur (fana') / Menyatu ( ISTIGHROQ WAHIDIYAH I (AWWAL), ISTIGHROQ AHADIYAH, ISTIGHROQ WAHIDIYAH II (TSANI), ISTIGHROQ BIHAQIIQOTIL MUHAMMADIYAH).
QS. Az Zumar ayat 30 :
إِنَّكَ مَيِّتٌ وَإِنَّهُمْ مَيِّتُونَ (٣٠)
Sesungguhnya engkau (Muhammad) adalah mati dan merekapun adalah mati (pula).
QS. Al Anbiyaa' ayat 22 :
"Sekiranya ada di langit dan di bumi tuhan-tuhan selain Alloh, tentulah keduanya itu telah rusak binasa. Maka Maha Suci Alloh yang mempunyai 'Arsy daripada apa yang mereka sifatkan.
QS. AL- QOSHOS AYAT 88 : Alloh SWT berfirman :
وَلاَ تَدْعُ مَعَ اللهِ إِلَهًا أَخَرَ لآَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ كُلُّ شَيْئٍ هَالِكٌ إِلاَّ وَجْهَهُ لَهُ الْجُكْمُ وَإِلَيْهِ تُرْجَعُوْنَ (28-القصص:88).
“Janganlah kamu sembah disamping Alloh, Tuhan apapun yang lain. Tiada Tuhan (yang harus disembah) melainkan Dia. Tiap-tiap (segala) sesuatu itu rusak (fana') selain Alloh. Bagi-NYA-lah segala penentuan, dan hanya kepada-NYA-lah kamu semua dikembalikan” (28 – al-Qoshoh : 88).
Itulah dasar hukum yang dialami dan dirasakan yg harus diusahakan ketika melaksanakan ISTIGHROQ AHADIYAH.
Selaginya kita belum bisa meniadakan diri, kita tidak pernah menemukan yang Maha Ada, mustahil ada dua yang wujud dan mustahil ada dua yang MAHA, karena jelas di dalam Al Kahfi 110 dijelaskan:
"Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh ( Lillah ) dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya ( Billah )."
Maka barang siapa yang hening, lebur kedalamnya maka Alloh berfirman :
"….maka itu kejahatan mereka diganti Alloh dengan kebajikan. Dan adalah Alloh maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (Al Furqaan 70)
Dalam melaksanakan mujahadah harus santai, rileks dan semua kepentingan dunia yang menancap dipikiran diturunkan ke hati dan jiwa sehingga tidak pernah merasakan apa-apa, sehingga benar-benar bisa mengetrapkan Kalimat Tauhid "Laa haula wala quwwata illa billahil 'aliyyil azhhim".
Kalau begitu posisi akal dan pikiran bagaimana ?
Akal dan pikiran menyadari, semua gerak gerik adalah pemberian Alloh (BILLAH), begitupula hati harus menyadari dan merasakan bahwa kita tidak memiliki apa-apa (BILLAH), itulah yang disebut "NOL/Kosong" disini, karena merasa semua tidak ada apa-apa. Maka tiada kekuatan yang sangat dahsyat bagi seorang hamba kecuali ketika merasa "NOL" sehingga kekuatan yang ada hanyalah Alloh (BILLAH), Tuhan yang Maha Pencipta.
Maka apa bisa akan terjadi qolbun wahid (satu hati) apabila masih merasa paling baik dan benar sendiri dengan yang lain ? maka mutlak Nol / KOSONG / BILLAH/ Istighroq / tidak ada apa-apa harus benar diterapkan dan menancap didalam hati.
02. Harus Ada Getaran
Ciptakan getaran didalam jiwa ketika membaca kalimat "YAA SAYYIDII YAA ROSUULALLOH" dengan lemas, santai, rilex, pasrah, hening, nol, merasa mati, tunduk dihadapan Alloh SWT (LILLAH) lalu ucapkan perlahan berulang-ulang secara lirih sambil menjerit kuat sekeras-kerasnya ditekan didalam hati sampai timbul suatu getaran didalam jiwa layaknya seperti orang bisu tapi tiada daya untuk berteriak.Saat itulah posisi jiwa kita telah menangkap sinyal gelombang radiasi batin yang maha dasyat yang mengadung kekuatan absolute, mutlak kekuatan Nur Muhammad SAW yang masuk kedalam jiwa kita.
Kalimat "YAA SAYYIDII YAA ROSUULALLOH" inilah sebagai receiver penghubung sinyal kekuatan yang Maha Dasyat dari Alloh SWT, sebab kekuatan Alloh SWT yang turun di bumi ini adalah melalui perantara Rosululloh SAW dengan dasar Firman Alloh SWT :
"Wamaa arsalnaaka illa rahmatan lil 'aalamiin";
"Dan tidaklah Aku mengutusmu (wahai Muhammad SAW), kecuali sebagai rahmat bagi seluruh alam"(QS.Al-Anbiya':107).
Maka orang-orang yang benar-benar dekat kecintaanya sehingga benar-benar dihadapan Rosululloh SAW (ISTIHDLOR DAN MUTTABA'AH) pasti umat itu akan memanggil-manggil Rosululloh SAW dengan sebutan yang sangat mulia, YAA SAYYIDII YAA ROSUULALLOH. Karena jelas sekali atas dasar Rosululloh SAW adalah utusan pembawa rahmat bagi seluruh alam itulah beliau berhak memperoleh penghormatan melebihi manusia lain. Karena itu, Al-Quran berpesan kepada orang-orang Mukmin:
Janganlah meninggikan suaramu lebih dari suara Nabi SAW (saat berdialog), dan jangan pula mengeraskan suaramu (di hadapannya saat beliau SAW diam) sebagaimana (kerasnya) suara sebagian kamu terhadap sebagian yang lain... (QS Al-Hujurat [49]: 2).
Janganlah kamu jadikan panggilan (nama) Rasul SAW di antara kamu, seperti panggilan sebagian kamu kepada sebagian (yang lain) (QS An-Nur [24]: 63).
Petunjuk ini berlaku kepada setiap siapa saja orang yang harus dihormati, dimulyakan dan dicintainya, misalnya kepada GURU ROHANI KITA - BELIAU GHOUTSU HADZAZ ZAMAN RA, kepada kedua orang tua kita, dsb. !.
Dan Alloh SWT melarang KERAS kita memanggil nama Nabi Muhammad SAW hanya dengan menyebut Yaa Muhammad atau Yaa Abal-Qasim dan panggilan lain yang tidak mengandung nilai ta'dhim (menghurmat dan mencintaiNya).
ITU LARANGAN KERAS DAN SU'UL ADAB SEKALI, apabila kitak memanggil-manggil yang tidak mengandung nilai ta'dzim, kita harus memanggil-manggil Beliau SAW dengan kalimah yang mengandung nilai ta'dzim,
seperti : "YAA SAYYIDII YAA ROSUULALLOH".
Di surat Ali 'Imran 31 inilah yang menjadi landasan :
"Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Alloh, ikutilah aku (ROSULULLOH SAW), niscaya Alloh mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu." Alloh Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." ( Ali 'Imron 31 ).
Dalam arti bebasnya :
Maka apabila kamu ingin di cintai oleh Alloh SWT, apabila hatimu ingin dihampiri dengan-Nya, dan apabila ingin Alloh SWTselalu bersamamu dimanapun dan kapanpun kamu berada, maka kamu harus benar-benar mengikuti Aku (Rosululloh SAW), hatimu harus mengikuti aku (Rosululloh SAW), LIRROSUL, hatimu harus berhimpit dengan hatiku (Birrosul), hatimu harus selalu diisi dengan Rosululloh SAW dan kamu harus kembali kepada Nurku/Nur Muhammad (Bihaqiiqotil Muhammadiyah).
Maka apalah salah jikalau ada seseorang yang fakir, miskin, DHOLIM, jahil, dhoif/lemah berselimut dengan kehinaan menyanjung kekasih Alloh SWT seruan alam tersebut dengan sebutan kalimat yang sangat ta'dhim dan mulia. Yaitu dengan memanggil-manggil sebutan : "Duhai Pemimpin Kami Duhai Utusan Alloh"
atau "YAA SAYYIDII YAA ROSUULALLOH... dimanapun dan kapanpun" ?.
Lalu bagaimana bahasa Al Quran itu diterjemahkan sehingga untuk mengikuti rohani kita berhimpit sehingga meleburnya rohani kita kepada rohani Rosululloh SAW ?,
maka kalimat "YAA SAYYIDII YAA ROSUULALLOH" inilah menjadi salah satu metode dan terapi yang paling ampuh dan paling dahsyat di akhir zaman ini sebagai jalan yang paling mudah, paling gampang, paling simpel dan paling praktis, PALING EFEKTIF DAN EFFISIEN untuk masuk dalam wilayah Nur-Nya.
Karena di dalam Al Quran sendiri itu ada yang langsung bahasa tersurat (JELAS/DHOHIR) dari Tuhan dan ada pula bahasa tersirat (BATHIN) sengaja memang Alloh SWT membuat kita untuk bertafakkur, menggunakan rasa dan akal fikiran kita !. YAA SAYYIDII YAA ROSUULALLOH !.
Saaat rohani hening, melebur itulah otomatis Alloh SWT mencintai hamba-Nya dan segala banyaknya dosa hamba-Nya akan diampuni-Nya. Tidak usah menunggu lama-lama dan tanpa minta ampunan sekalipun ketika menyatu DENGAN ALLOH otomatis dosa yang menggunung itu hancur tiada berbekas, DAN DIIJABAHLAH krenteg kita !. KUN FAYAKUN !.
Ini adalah rahasia besar wahidiyah membongkar bagaimana proses terjadinya suatu ilmu pengetahuan dijagad alam serta mukjizat yang notabene ini adalah suatu teka-teki kehidupan, siapa yang menyangka dibalik itu semua tersimpan rapi oleh balutan kekuatan yang Maha Dahsyat oleh KehendakNya.
Atau boleh disebut kekuatan "Kun Fayakun". Karena Kekuatan agung "Kun Fayakun" itulah sebenarnya bersumber dari "NOL" dimana kita dapat mengambil pelajaran mukjizat Nabi Musa AS bahwa pada saat itu Nabi Musa AS melemparkan tongkatnya menjadi ular, mustahil Nabi Musa AS sendiri membuat ular kecuali Alloh SWT sendiri.
Maka Nabi Musa AS mutlak harus menghilangkan dirinya sendiri (KEAKUANNYA), melenyapkan jasadnya, melenyapkan perasaannya, melenyapkan keinginannya, bahkan melenyapkan imannya sendiri karena pada saat itu sudah tidak mengandalkan iman karena iman itu sendiri belum menyatu masih ada iman dan tuhan, maka tidak akan tercapi yang agung itu sendiri, dan yang ada pada saat itu Nabi Musa AS diperkenankan untuk melenyapkan dirinya (ISTIGHROQ) sehingga yang ada hanya Alloh SWT bertajalli (menyatu) didalam dirinya.
Maka betapa dahsyatnya kekuatan tersebut apabila ada seseorang yang membongkar kekuatan itu. Indah dan damai dunia ini tidak ada rasa dendam dan permusuhan. Semoga Alloh SWT memberi kekuatan dan nikmat yang agung bagi hamba-hambaNya dan Beliau Rosululloh SAW selalu meberikan syafaat dan tarbiyyah yang istimewa kepada ummat-ummat yang MENCINTAI-Nya, serta Beliau Mbah KH. Abdul Madjid Ma'roef QS wa Ra, Mu'allif Sholawat Wahidiyah, Al- GHouts Fii Zamanihi/ MUJADDID Hadzazzaman dan Kanjeng Romo KH. Abdul Latif Madjid RA memberikan barokah, karomah dan nadhroh-Nya yang istimewa pula kepada para pengikut yang benar2 "TUHU", "TASLIM" dan umumnya seluruh Pengamal Wahidiyah dimanapun kita berada. Aamiin !. Al-Faatihah !.
FAFIRRUU ILALLOH - LARILAH KEMBALI KEPADA ALLOH !
YAA SAYYIDII YAA ROSUULALLOH - DUHAI PEMIMPIN KAMI DUHAI UTUSAN ALLOH !
YAA SAYYIDII YAA AYYUHAL GHOUTS - DUHAI PEMIMPIN KAMI DUHAI KEKASIH ALLOH !. —
-----
Aplikasi Kampus Lengkap (Enterprise)
Komentar
Posting Komentar